Sesuai Prasasti Canggal (732), raja pertama yg berkuasa pada Kerajaan Mataram yakni Raja Sanna yg lalu digantikan sang Sanjaya. Raja Sanjaya tidak lain merupakan keponakan Raja Sanna, yakni putra asal Sannaha (saudara wanita Raja Sanna). Hal ini karena Raja Sanna tidak mempunyai keturunan menjadi penggantinya.
Sejarah Kerajaan Mataram kuno
di masa pemerintahan Sanjaya (717-746 M), Kerajaan Mataram menganut kepercayaan Hindu. Raja Sanjaya memimpin sangat bijaksana sehingga rakyatnya hayati makmur, safety, serta tentram. Hal ini sinkron menggunakan prasasti Canggal yg mengungkapkan bahwa tanah Jawa kaya akan emas serta padi.
Setelah meninggalnya Sanjaya, Mataram dipimpin sang Panangkaran atau Syailendra (746-784 M) yg menganut agama Budha beraliran Mahayana. Pada saat itu, kepercayaan Hindu serta Budha berkembang beserta pada Mataram kuno. Penganut kepercayaan Hindu tinggal pada Jawa Tengah bagian utara, sedangkan pengikut kepercayaan Budha berada dibagian selatan. Kemudian Syailendra digantikan oleh Rakai Pikatan.
Di tahun 850, Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya menikah menggunakan Pramodhawardhani berasal famili Syailendra. Hal ini menyebabkan Wangsa Sanjaya pulang memerintah Mataran kuno dan berhasil menyingkirkan Wangsa Syailendra. Sang karena itu, pada masa Rakai Pikatan, Mataram kuno berhasil disatukan pulang. Daerah Mataram berkembang mencapai Jawa Tengan dan Jawa Timur.
Sepeninggal Pikatan, Mataram dikuasai oleh Dyah Balitung (898-910 M). Selesainya itu, Mataram diperintah secara berturut-turut sang Raja Daksa, Raja Tulodung, dan Raja Wawa (924-919) yang lalu digantikan sang menantunya, Mpu Sindok.
Pada masa Mpu Sindok (929-949), sentra pemerintahan Mataram dipindah ke Jawa Timur sebab pada Jawa Tengah terdapat letusan Gunung Merapi yang mengakibatkan Kerajaan Mataram hancur. Akhirnya Mpu Sindok mendirikan dinasti baru bernama Isyana.
Sehabis Mpu Sendok, Mataram dipegang oleh Dharmawangsa (cicit Mpu Sindok) yg berkuasa pada tahun 990-1016 M. Di masa ini, Mataram kuno diserang sang Sriwijaya atas dasar balas dendam Sriwijaya semenjak Mataram dipegang oleh Rakai Pikatan. Akhirnya pada tahun 1016, Dharmawangsa meninggal ditangan Sriwijaya. Berakhirlah Kerajaan Mataram antik.